Kota Pekalongan ~ Kegiatan Diklat Administrasi Asatidz dan Pengembangan Organisasi Santri Marasah Diniyyah Nahdlatul Ulama (MADIN) NU Buaran, terselenggara untuk mengisi waktu liburan semester Gasal sejak 15 Desember 2017 kemarin hingga 3 Januari 2018 mendatang.
Acara yang berlangsung selam dua hari tersebut, terlaksana di Bumi Perkemahan Linggo Asri Kabupaten Pekalongan pada (27-28/12/2017) kemarin.
Kepala Madin NU Buaran, Ustadz M. Adam menjelaskan. Bahwa inti kegiatan Diklat dan pelatihan Organisasi Bagi santri tersebut, dilakukan untuk mengisi waktu libur dengan acara positif dan sekaligus untuk menata sistem madrasah agar semakin baik.
"Kami sadar bahwa keberadaan madin sekarang ini semakin mendapatkan tempat dimasyarakat. Terlebih kabarnya pemerintah semakin mengakui keberadaan madin dengan pemberian status yang lebih jelas. Hal itu yang menjadi alasan utama dilakukan diklat dengan tujuan untuk menata sistem madrasah menjadi semakin baik." Turur Ustadz tamatan Pon Pes At Taufiqi Wonopringgo Pekalongan.
Lebih lanjut Ustadz Adam menambahkan, "diklat tersebut mendatangkan narasumber para praktisi pendidikan untuk mengajari para asatidz tentang bagaimana cara menyususun rencana pembelajaran, serta cara bagaimana memberikan penilaian terhadap santri untuk mengisi buku raport". Sebab menurutnya selama ini guru-guru Madin hampir sebagian besar tidak mengenal sistem pendidikan secara formal. Makanya kegiatan yang berisi mengenahi bagaimana penyusunan rencana pembelajaran dan mekanisme penilaian tersebut dilakukan sebagai upaya pembenahan sistem pendidikan madrasah.
Selain para asatidz dituntut untuk mengembangkan metode pmbelajaran, kegiatan tersebut juga untuk menata para santri agar tidak canggung dalam bermasyarakat. Sebab pendidikan madin yang merupakan cermin pendidikan pesantren dikampung, yang kental dengan aktifitas sosial.
"Para santri juga kita latih entang bagaimana berorganisasi yang baik, dengan tujuan agar mereka dapat aktif dimasyarakat minimal dimusholla rumahnya." Beber adam mengenahi kegiaan pengembangan organisasi bagi antri kelas wustho dengan usia setingkat SLTP dan SLTA
Bahkan pungkas adam, "para santri juga kita kenalkan tentang organisasi NU yang memiliki sikap kebangsaan yang jelas, untuk membentengi mereka dari serangan arus radikalisme atasnama agama yang sekarang meyerang para pelajar."